DEMO MAHASISWA TENTANG PEMILIHAN REKTOR: KEPENTINGAN SIAPA?

Tidak dipilihnya Suminto A Sayuti sebagai rektor memicu terjadinya demo yang sebagian besar diikuti oleh mahasiswa FBS, bahkan beberapa dosen FBS. Mereka menuntut untuk ditegakkannya demokrasi atas didapatkannya suara terbanyak oleh Suminto A Sayuti dalam pemilihan rektor, walaupun yang mereka dapatkan hanyalah penjelasan kenapa yang diangkat menjadi rektor bukanlah pemeroleh suara terbanyak. Mereka (pendemo) harus bisa puas sampai disitu saja, sebab keputusan mengenai siapa yang iangkat menjadi rektor oleh senat tidak dapat diganggu gugat.
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah siapa yang berkepentingan dalam demo ini, Apakah Suminto sendiri sebagai calon rektor, Birokrat FBS, Mahasiswa FBS, atau malah lawan politik Suminto sendiri.
Keadaan dilapangan didapatkan para pendemo mendapat fasilitas dari birokrat FBS, berupa kendaraan (mobil) dan konsumsi. Endi ketua BEM FBS berorasi atas nama mahasiswa. Mantan ketua BEM (sebelum Endi) yakni Tri wahyono juga berorasi. Siapa yang mengkoordinir? Bahkan Endi juga mengajak mahasiswa lain yang berkepentingan atau tidak, untuk sekedar memperbanyak massa (berdasarkan pengakuan seorang mahasiswa yang ikut berdemo karena dapat konsumsi). Sebenarnya siapa yang mengkoordinir ini dan mengapa ada pula dosen yang ikut berteriak-teriak dibawah terik matahari kamis 7 November 2008 menuntut demokrasi ditegakkan? Atau mereka Cuma dimanfaatkan oleh oknum tertentu untuk sebuah kekuasaan?