Berani Mengritik, Berani Memberi Solusi

Banyak orang yang pandai mengritik. Lentur sekali lidahnya mencari lubang-lubang dan celah sempit mana yang bisa digunakan untuk menjatuhkan lawan mainnya. Lalu dengan lihai membeberkan celah itu ke orang lain ditambah sedikit bumbu agar kelihatan heroik dan meyakinkan. Namun sedikit, orang yang mengritik dengan elegan, dengan bijak dan legawa. Mengritik kemudian memberi solusi. Ikhlas demi kemajuan. Jarang dan langka....

Kebanyakan orang, termasuk mahasiswa di dalamnya. Mengritisi pemerintah atau birokrasi atau siapapun tanpa memberi solusi. Ia pun mengritik dengan sumber sekunder. Ia hanya menjadi pihak ketiga. Langka yang mengritik setelah mendengar sumber primer. Mendengar langsung dari orangnya. Apa sih susahnya menemui pimpinan ormawa, berdialog dengannya lalu mengecek kebenaran yang sesungguhnya... Langka...

Banyak orang yang beraninya hanya bicara di belakang orang yang dirasaninya. Kata nabi itu namanya Ghibah, Ghibah itu seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Sedangkan kalo kepleset namanya bukan ghibah lagi, tapi jadi fitnah. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan... Karena akibat fitnah, orang yang difitnah menjadi tercemar nama baiknya, dikucilkan, diintimidasi, dicemooh, dan sebagainya. Kalau membunuh, yang mati adalah fisik korbannya. Sedangkan fitnah bisa membuat dua kemungkinan terjadi pada korban yang difitnah. Dibunuh secara mental, dan dibunuh secara fisik akibat si pembunuh termakan fitnah. Atau bahkan keduanya....

Semoga forum ini berangkat dari sebuah niat untuk perbaikan. Bukan untuk menjatuhkan lawan. Bukan sebagai pelampiasan karena malu untuk berdiskusi langsung dengan para pegiat ormawa (baik intra kampus maupun ekstra kampus). Bukan sebagai sarana untuk memakan bangkai saudaranya sendiri alias ghibah... Tapi berangkat dari niat yang tulus ikhlas untuk saling bertukar pikiran mencari solusi untuk memajukan negeri ini melalui prototype Republik Mahasiswa UNY. Kemudian dari solusi yang kita hasilkan dari sharing ini disampaikan kepada yang berwenang. Semoga kita di sini berusaha untuk selalu belajar mengritik dengan kritikan yang elegan. Kritik yang diikuti dengan solusi, bukan kritik yang isinya hanya emosi. Semoga...

sepakat

kuncung wrote:

Kebanyakan orang, termasuk mahasiswa di dalamnya. Mengritisi pemerintah atau birokrasi atau siapapun tanpa memberi solusi. Ia pun mengritik dengan sumber sekunder.

Banyak orang yang beraninya hanya bicara di belakang orang yang dirasaninya.

Semoga forum ini berangkat dari sebuah niat untuk perbaikan. Bukan untuk menjatuhkan lawan. Bukan sebagai pelampiasan karena malu untuk berdiskusi langsung dengan para pegiat ormawa (baik intra kampus maupun ekstra kampus).

whateverthing, kamu semua mo menilai apa tujuan forum ini, kalian boleh menilai semau kalian. tapi yang jelas forum ini bukan pelampiasan karena malu untuk berdiskusi langsung dengan pegiat ormawa bersangkutan. Tulisan yang ada di forum ini menjadi tanggung jawab penulis. Untuk lbih jelasnya baca DISCLAIMER FORUM INI.

Sipz.. Kalo gitu selama ini aku kurang ngasih solusi yach.? [tanya dalam hati nich,hehe]

Kalo gitu solusi aku buat ormawa uny, bersihkan ormawa uny dari kammi..
karena kammi itu organ eksternal bukan internal kampus.!!!

AKU, KAMU, MEREKA TANPA KAMMI

wokay.!

Kalo gitu solusi aku buat ormawa uny, bersihkan ormawa uny dari kammi..
karena kammi itu organ eksternal bukan internal kampus.!!!

aku kira sih bukan solusi yang baik menyingkirkan kammi, solusiku ya mari semua elemen bangun membangun uny, demi kejayaan UNY. tentu saja kammi punya peran, imm punya peran, ukm punya peran. masing masing menjalankan perannya masing2. tak usah menyalahkan orang lain yang menjalankan perannya > hee

gundul wrote:

aku kira sih bukan solusi yang baik menyingkirkan kammi, solusiku ya mari semua elemen bangun membangun uny, demi kejayaan UNY. tentu saja kammi punya peran, imm punya peran, ukm punya peran. masing masing menjalankan perannya masing2. tak usah menyalahkan orang lain yang menjalankan perannya > hee

Gundul anak KAMMI dan takut tersingkir ya?
hehehhe



***kalo mau mengutip perkataan klik quote aja di pojok kanan atas bos

Gundul anak KAMMI dan takut tersingkir ya?
hehehhe

aju bukan anak kami maz. tapi coba aja singkirkan kammi, ganti yang lain. boleh kok, kalo kalian mau.

manusia diciptakan dengan banyak perbedaan, bukan untuk mengunggulkan masing masing kelebihannya, tetapi untuk saling melengkapi.

punkaz wrote:

Sipz.. Kalo gitu selama ini aku kurang ngasih solusi yach.? [tanya dalam hati nich,hehe]

Sepertinya begitu...
Ini buktinya:

punkaz wrote:

Kalo gitu solusi aku buat ormawa uny, bersihkan ormawa uny dari kammi..
karena kammi itu organ eksternal bukan internal kampus.!!!

AKU, KAMU, MEREKA TANPA KAMMI

wokay.!

Begitukah seorang mahasiswa memberikan solusi??????
Tidak adakah solusi lain yang lebih KONGKRET?

Sobat, janganlah kau tiru Israel, tidak mengakui Hamas yang terpilih secara demokratis.. Israel tak mengakui Hamas hanya karena ia berjasa melindungi rakyat Palestina dari penjajahan Israel...
Janganlah kau tidak mengakui KAMMI hanya karena kau belum bisa menunjukkan kontribusi yang nyata bagi kampus UNY...
Berkontribusi tak harus menjadi penguasa, contohlah penerima Kalpataru yang bisa menghijaukan daerah tempat tinggalnya tanpa menghujat pemerintah yang memiliki keterbatasan dalam melakukan penghijauan...

Jangan pula kau seperti salah satu mantan presiden kita yang mengritik pemerintah yang sedang berkuasa saat ini dengan kritikan yang lugu (lucu tur wagu)... Menjelek-jelekkan pemerintah, namun nyatanya dulu ketika beliau berkuasa prestasinya pun belum bisa sebaik prestasi pemerintah saat ini...
Memberi masukan pada seseorang sebaiknya disampaikan dengan arif dan bijaksana, face to face, dengan damai... Bukan dengan cacian atau makian yang penuh dengan emosi dan amarah...

Saudaraku, Laa tahdzob "Jangan marah," begitu Rasulullah bersabda. Karena amarah sangat dekat sekali dengan bisikan syaitan.

Sekali lagi, berilah solusi yang membangun dan tentunya yang KONKRET...
Semua orang bisa mengritik, orang yang tidak mengenyam kuliah pun bisa mengritik sepedas-pedasnya... dengan berbagai cacian atau makian...
Namun sebagai seorang mahasiswa, setidaknya setiap mengritik, kita juga menyertakan solusinya... Tentunya solusi yang memecahkan masalah, bukan solusi yang menambah masalah menjadi semakin rumit...

Sobat, su'udzon, iri dan dengki merupakan bisikan syaitan. Rasa iri dan dengki membutakan mata hati kita, menumpulkan akal pikiran kita untuk berpikir jernih, dan melucuti sopan santun kita...

Solusi-solusi seperti itu tak akan pernah menyelesaikan masalah...
Sekarang saya ingin bertanya kepadamu wahai saudaraku... Mana solusi KONKRET yang akan engkau berikan?

Sekarang saya ingin bertanya kepadamu wahai saudaraku... Mana solusi KONKRET yang akan engkau berikan?[/quote]

dari aqu: ajak semua elemen masyarakat untuk bertaqwa pada Allah!!! ( dgn cara yang sohih)


sbagian mahasiswa bpikir dgn ikut KAMMI maka mrk (mhsiswa muslim) akan bersatu. PADAHAL it sebaliknya. dalam KAMMI, kader2 kami patuh pada pemikiran pemimpin2 KAMMI. sebagian organisasi yg ngaku islami punya fatwa2 baru dari prmimpin masing2 . itulah perpecahan.

maka tetaplah berjuang untuk perbaikan dalam rangka ibadah dan ketaatan pada kebenaran. kebenaran bukanlah sesuai dengan apa yg ada di otak manusia namun ada pada pesan yg disampaikan Nabi salallahu 'alayhi wasallam. itulah ketaatan sebagai hamba.

solusi yg k2: jaga ketaqwaan sambil menuntut ilmu (ilmu agama). semua permasalahan akan terjawab dengannya.

Sobat, janganlah kau tiru Israel, tidak mengakui Hamas yang terpilih secara demokratis.. Israel tak mengakui Hamas hanya karena ia berjasa melindungi rakyat Palestina dari penjajahan Israel...
Janganlah kau tidak mengakui KAMMI hanya karena kau belum bisa menunjukkan kontribusi yang nyata bagi kampus UNY...

==> jika aku membantu masyarakat Palestin maka yg aku bantu adalah RAKYATnya dan BUKAN HAMAS. karena HAMAS merupakan organisasi yg serupa dengan KAMMI. berita bohong dari mana yg bilang bahwa HAMAS melindungi mukminin di Palestin? HAMAS hanya melindungi kader2nya saja. banyak tindakan2 perlawanan HAMAS yang mengancam keamanan rakyat mukmin Plestin itu sendiri dengan melakukan perlawanan2 konyol.