Admin Admin
Jumlah posting : 59 Registration date : 27.05.08
| Subyek: Iya, kita memang belum merdeka Sun Jan 25, 2009 7:38 am | |
| Akhir pekan kemarin seperti biasa, waktunya bagi mahasiswa yang dekat untuk pulang, begitu pula saya. Jumat sore pokoknya sudah ada di rumah. Sepanjang perjalanan pulang, jalan kian semrawut saja, biasanya yang di sana sini terdapat iklan-iklan sekarang ditambah atribut parpol. Pohon pohon perindang yang biasa menyejukkan mata tak luput menjadi media kampanye. Sepanjang jalan depan rumah juga atribut parpol.Duh!
Ya sudah, namanya juga hidup di pinggir jalan, pasti pemandangan seperti itu yang semakin menonjol. Jadi berdiam diri di adalam rumah menjadi pilihan, sembari istirahat oleh penatnya kampus.
Di meja kamar tergeletak sebuah undangan, dari parpol! Pasti kerjaan bapakku, yang notabene adalah bendaraha partai x di kampung. Bapakku memang pegiat parpol dan sudah sejak Sya SMA kelas 1 sudak menekan saya untuk terjun di dunia politik. Males
Sekedar untuk menyenangkan bapak, saya menghadiri undangan itu. Itung-itung tambah relasi atau teman walaupun level kampung, siapa tahu bisa berguna kelak. Minimal bisa tambah daftar orang yang bisa saya utangi. He Acaranya adalah perkenalan caleg. Sang celeg mengeluarkan retorika, menyemburkan sejarah hidupnya yang hebat, sekolahnya yang keluar negerim beasiswa unggulan tak lupa pula visi misinya jika sudah menjapat kursi. Tapi bukan itu yang para hadirin inginkan, menurut saya yang mereka inginkan adalah perut mereka masing-masing. Bahakan secara blak-blakan salah seorang berbicara dengan lantang, kami butuh uang untuk penyemangat kerja. Nice! Realistis
Aku hanya bisa diam. Merenungi yang telah caleg sampaikan. Katanya negeri ini memiliki panjang pantai paling panjang nomor dua setelah Kanada, tapi kenapa garam masih ngimpor dari vietnam. Saya percaya saja pada fakta tersebut sebab sang caleg adalah aktivis koperasi dan UKM (usaha kecil menengah). katanya pula pemerintah sudah mengurangi kemiskinan, tapi yang ada bukan kemiskinan yang berkurang tapi orangnya, orang miskin pada dihilangkan. Dengan berkuasanya orang asing menguasai SDA kita. bener juga, pikirku.
Kemudian saya pikirkan hal itu, mnurtku pemerintah juga berusaha mengurangi kebodohan, tapi yang ada bukan kebodohan yang berkurang tapi orang bodohnya yang dihilangkan. pendidikan semkin mahal, biaya bisa ditentukan oleh otonomi. Orang miskin kemudian tidak bisa sekolah dan semakin miskin. Kemudian mereka hisup sengsara dan mati.
Maka, habislah orang miskin dan orang bodoh. Atau banyak orang hidup dan bodoh, kemudian dibodohi orang asing dan kita tidak akan pernah lepas dari penjajah. Kecuali dua hal : 1. jangan biarkan orang asing mengusai harta kita 2. harta kita sudah habis di sikat oleh orang asing dan koruptor.
| |
|
lyn
Jumlah posting : 16 Registration date : 09.01.09
| Subyek: Re: Iya, kita memang belum merdeka Thu Apr 16, 2009 10:23 am | |
| saya setuju Indonesia kita benar-benar masih terjajah walaupun secara menurut hukum internasional kita sudaj merdeka. mungkin ini yang namanya penjajahan pikiran. pikiran kita mulai diarahkan meninggalkan kebudayaan bangsa kita. dan sekarang tinggal generasi mudanya yang bisa menentukan kemana arah bangsa akan kita tuju. marilah kita sebagai bangsa Indoneia mencintai budaya kita dan melawan penjajahan itu... ayo mahasiswa bangkit dan belajarlah | |
|
lyn
Jumlah posting : 16 Registration date : 09.01.09
| Subyek: Re: Iya, kita memang belum merdeka Thu Apr 16, 2009 10:26 am | |
| btw klo tadi mas merah gara2 ada aktivis yang sok baik dan munafik di depan pejabat kampus lalu dalam peristiwa di atas mas memposisikan diri sebagai apa?sebagai seseortang yang di lihat orang aktiv namun melawan kehendak hati nurani? | |
|
Sponsored content
| Subyek: Re: Iya, kita memang belum merdeka | |
| |
|